Gabriel : ada apa dengan sivia, dok?? Dia sakit apa??
Dokter : dia baik – baik saja.
Gabriel : kalau baik – baik saja kenapa bisa pingsan??
Dokter : anda sebentar lagi akan menjadi seorang ayah.
Gabriel : maksudnya??
Dokter : sivia sekarang lagi hamil.
Gabriel : hamil, dok.
Dokter : iya.
Gabriel : hamil berapa bulan, dok.
Dokter : 5 bulan
Gabriel : 5 bulan, dok??
Dokter : iya. Kalau begitu saya pamit dulu.
Gabriel : ia. Makasih, dok.
Dokter : sama – sama.
Tidak berapa
lama kemudian akhirnya sivia pun sadar dari pingsannya.
Gabriel : kamu sudah sadar, vi.
Sivia : aku kenapa??
Gabriel : tadi aku menemukan kamu pingsan di kamar.
Sivia : oh iya sekarang aku inget.
Gabriel : kenapa kamu nggak pernah bilang kalau kamu lagi
hamil
Sivia : kamu tahu darimana??
Gabriel : tadi ada dokter yang meriksa kamu dan ngassih tahu
aku.
Sivia : oh..
Gabriel : terus kenapa aku tidak di kasih tahu.
Sivia : aku takut ketahuan hamil di luar nikah.
Gabriel : via, jika sebuah masalah malah di rahasiakan itu
lama – lama juga akan ketahuan.
Sivia : jadi bagaimana donk.
Gabriel : gimana kalau kita nikah saja.
Sivia : tapi jangan kasih tahu orang tua kita.
Gabriel : yang di undang tetangga saja.
Sivia : terus kapan di laksanakan??
Gabriel : minggu depan gimana??
Sivia : ok.
Dan semenjak
kejadian itu gabriel melarang sivia untuk melakukanpekerjaan berat. Dan semua
pekerjaan di ambil alih oleh gabriel. Dan setelah kejadian itu pula gabriel
melarang sivia untuk sekolah , bahkan gabriel dan sivia di keluarkan dari
sekolah karena sivia ketahuan hamil di luar nikah dan gabriel ketahuan yang
menghamili sivia. Dan seminggu kemudian mereka berdua melangsungkan pernikahan
tanpa mengundang orang tua mereka, yang di undang hanya orang – orang terdekat
saja.
Gabriel : via, seneng nggak sekarang kita sudah jadi sepasang
suami istri.
Sivia : senang donk. Kamu??
Gabriel : aku juga senang kok.
Sivia : sebentar lagi kan kita sudah mau punya baby.
Gabriel : ya iyalah.
Tanpa mereka
ketahui teman – teman mereka di sekolah selalu menjelek – jelekkan mereka.
Walaupun begitu mereka berdua tetap hidup dengan tentram tanpa ada yang
mengganggu.
Tanpa terasa
kini kandungan sivia sudah memasuki bulan ke – 9. Dan sekarang sivia sedang
berada di ruang persalinan untuk
melahirkan buah hati mereka.
Bu Winda : gabriel, kenapa kamu tidak pernah ngasih tahu kita
kalau via hamil
Gabriel : via – nya sendiri, bu yang nggak mau di kasih tahu
Pa Dave : ya sudah kalau begitu.
Pa Kevin : lantas kalian berdua sudah nikah.??
Gabriel : sudah, pa.
Bu Ucie : kenapa kamu
tidak pernah kasih tahu kami, sayang. Bahkan kami tidak di undang.
Gabriel : via – nya yang nggak mau, bunda.
Bu Winda : ya sudah kalau begitu.
3 jam sudah
proses persalinan berlangsung. Dan keluarlah seorang suster.
Suster : pak gabriel selamat anak anda lahir dengan sehat dan
cantik.
Gabriel : jadi anakku cewek.
Suster : iya.
Gabriel : lantas bagaimana dengan istriku
Suster : istri anda baik – baik saja.
Gabriel : boleh kita masuk.
Suster : silahkan
Di ruang
perawatan tampak sivia tengan menimang bayinya dan mengajaknya bermain.
Gabriel : aduh anak papa. Cantiknya. Mau dinamain siapa, nih,
vi.
Sivia : gimana kalau namannya Sarah?? Sarah Fadillah.
Sarah tumbuh
menjadi anak yang cerdas dan juga ceria serta cantik pula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar