Rabu, 04 Januari 2012

Takdir Kehidupan Part 33#Special Sivia - Gabriel



Akhir – akhir ini gabriel sering melihat sivia mual dan muntah – muntah. Suatu ketika gabriel menemukan sivia pingsan di kamar. Lalu gabriel membopong sivia dan memanggil dokter untuk memeriksa keadaan sivia.
Gabriel : ada apa dengan sivia, dok?? Dia sakit apa??
Dokter : dia baik – baik saja.
Gabriel : kalau baik – baik saja kenapa bisa pingsan??
Dokter : anda sebentar lagi akan menjadi seorang ayah.
Gabriel : maksudnya??
Dokter : sivia sekarang lagi hamil.
Gabriel : hamil, dok.
Dokter : iya.
Gabriel : hamil berapa bulan, dok.
Dokter : 5 bulan
Gabriel : 5 bulan, dok??
Dokter : iya. Kalau begitu saya pamit dulu.
Gabriel : ia. Makasih, dok.
Dokter : sama – sama.
          Tidak berapa lama kemudian akhirnya sivia pun sadar dari pingsannya.
Gabriel : kamu sudah sadar, vi.
Sivia : aku kenapa??
Gabriel : tadi aku menemukan kamu pingsan di kamar.
Sivia : oh iya sekarang aku inget.
Gabriel : kenapa kamu nggak pernah bilang kalau kamu lagi hamil
Sivia : kamu tahu darimana??
Gabriel : tadi ada dokter yang meriksa kamu dan ngassih tahu aku.
Sivia : oh..
Gabriel : terus kenapa aku tidak di kasih tahu.
Sivia : aku takut ketahuan hamil di luar nikah.
Gabriel : via, jika sebuah masalah malah di rahasiakan itu lama – lama juga akan ketahuan.
Sivia : jadi bagaimana donk.
Gabriel : gimana kalau kita nikah saja.
Sivia : tapi jangan kasih tahu orang tua kita.
Gabriel : yang di undang tetangga saja.
Sivia : terus kapan di laksanakan??
Gabriel : minggu depan gimana??
Sivia : ok.
          Dan semenjak kejadian itu gabriel melarang sivia untuk melakukanpekerjaan berat. Dan semua pekerjaan di ambil alih oleh gabriel. Dan setelah kejadian itu pula gabriel melarang sivia untuk sekolah , bahkan gabriel dan sivia di keluarkan dari sekolah karena sivia ketahuan hamil di luar nikah dan gabriel ketahuan yang menghamili sivia. Dan seminggu kemudian mereka berdua melangsungkan pernikahan tanpa mengundang orang tua mereka, yang di undang hanya orang – orang terdekat saja.
Gabriel : via, seneng nggak sekarang kita sudah jadi sepasang suami istri.
Sivia : senang donk. Kamu??
Gabriel : aku juga senang kok.
Sivia : sebentar lagi kan kita sudah mau punya baby.
Gabriel : ya iyalah.
          Tanpa mereka ketahui teman – teman mereka di sekolah selalu menjelek – jelekkan mereka. Walaupun begitu mereka berdua tetap hidup dengan tentram tanpa ada yang mengganggu.
          Tanpa terasa kini kandungan sivia sudah memasuki bulan ke – 9. Dan sekarang sivia sedang berada  di ruang persalinan untuk melahirkan buah hati mereka.
Bu Winda : gabriel, kenapa kamu tidak pernah ngasih tahu kita kalau via hamil
Gabriel : via – nya sendiri, bu yang nggak mau di kasih tahu
Pa Dave : ya sudah kalau begitu.
Pa Kevin : lantas kalian berdua sudah nikah.??
Gabriel : sudah, pa.
Bu Ucie  : kenapa kamu tidak pernah kasih tahu kami, sayang. Bahkan kami tidak di undang.
Gabriel : via – nya yang nggak mau, bunda.
Bu Winda : ya sudah kalau begitu.
          3 jam sudah proses persalinan berlangsung. Dan keluarlah seorang suster.
Suster : pak gabriel selamat anak anda lahir dengan sehat dan cantik.
Gabriel : jadi anakku cewek.
Suster : iya.
Gabriel : lantas bagaimana dengan istriku
Suster : istri anda baik – baik saja.
Gabriel : boleh kita masuk.
Suster : silahkan
          Di ruang perawatan tampak sivia tengan menimang bayinya dan mengajaknya bermain.
Gabriel : aduh anak papa. Cantiknya. Mau dinamain siapa, nih, vi.
Sivia : gimana kalau namannya Sarah?? Sarah Fadillah.
          Sarah tumbuh menjadi anak yang cerdas dan juga ceria serta cantik pula.

Tidak ada komentar: