Seminggu setelah perjodohan Shilla dan Rio. Kini saatnya Acha dan Ozy yang di jodohkan. Di ruang tamu keluarga Acha mereka sudah berkumpul. Disana sudah ada Acha, Ozy dan orang tua merka masing – masing.
Acha : Ma, Pa ada apaan sih kok tumben – tumbenan kita di
suruh kumpul kaya begini.
Bu Ucie : Jadi begini sayang. Kita sudah membuat sebuah kesepakatan. Kesepakatan ini kita buat
sewaktu kalian masih bayi. Kesepakatan ini tidak bisa di ganggu gugat. Dan mau
tidak mau kalian harus mau.
Ozy : Kesepakatan apa, tante. Jangan bilang kita mau di
jodohin kayak Kak Ify, Ma.
Bu Ira : Tepat sekali. Kalian akan kita jodoh kan.
Ozy : Ah, Mama. Kenapa harus di jodohkan.
Acha : Ma, Lagipula Acha kan udah Punya Dayat.
Ozy : Iya, Ma. Lagian Ozy juga udah punya Osa, Ma.
Pa Kevin : Acha, tadi apa yang mamamu bilang. Kesepakatan ini
tidak bisa di ganggu gugat. Jadi mau tidak mau kalian harus mau.
Pa Duta : Untuk mengakrabkan diri kalian. Kita sudan
membelikan kalian sebuah rumah yang mewah dan semua fasilitas sudah ada semua
kecuali fasilitas pembantu. Jadi kalian harus mengerjakan pekerjaan rumah
dengan kemampuan kalian sendiri tanpa mengandalkan jasa orang lain. Dan selain
itu kalian juga akan tidur sekamar.
Acha & Ozy : APA?? Sekamar...
Ozy : Tapi, Ma..
Bu Ira : Tidak ada tapi – tapian sayang.
Ozy : Acha, bantu gw ngomong ngapa...
Acha : Ach terserah lah...
Pa Kevin : Ok. Mulai besok kalian akan tinggal di rumah itu.
Dan hari ini kalian harus beresin barang – barang kalian. Kalian mengerti
Acha & Ozy : Mengerti
Keesokan
harinya mereka langsung pergi untuk menempati rumah tersebut.
Acha : Waw, gede banget ini rumah.
Ozy : Nggak usah lebay deh, Cha.
Acha : Suka – suka gw.
Ozy : Huh.. Dasar.
Acha : Zy, kemarin ortu kita bilang kalau kita tidurnya
sekamar ya.
Ozy : Iye.
Acha : Kita kan bukan mukhrim lagian juga kita kan belum
nikah.
Ozy : Emangnya gw mau apa tidur sekamar ma lu.
Acha : Di tanya baik – baik juga.
Setelah itu
mereka pergi kekamar mereka yang berada di lantai 2. Di kamar tersebut semuanya
bernuansa pink – hijau. Mulai dari tempat tidur yang berwarna pink dengan
seprai berwarna hijau. Dinding yang berwarna pink dengan wallpaper hutan yang
berwarna hijau. Lemari baju pun bernuansa pink – hijau. Di kamar tersebut juga
sudah tersedia kamar mandi yang bernuansa pink – hijau.
Ozy : Ih, ini mah kayak kamar cewek
Acha : udah turutin aja, zy.
Ozy : kenapa harus pink segala sih.
Acha : itu warna kesukaan gw, bego.
Ozy : enak aja pinter – pinter kayak gini dibilang bego.
Acha : udah ah gw mau kebawah.
Setelah itu acha
turun kebawah untuk melihat – lihat rumah baru mereka. Dan acha baru sadar
kalau rumah mereka ini serba pink – hijau. Mulai dari dapur yang segaja di cat
warna pink – hijau. Ruang tamu dan ruang keluarga yang di cat serba pink –
hijau. Ruang makan yang memisahkan ruang keluarga dan dapur pun bernuansa pink
– hijau. Setiap kamar mandi pun bernuansa pink – hijau. Di halaman belakang
terdpat taman yang dindingnya senada dengan kamar mereka. Dan setiap kamar pun
bernuansa pink – hijau.
Ozy : cha, kenapa lu. Kesambet, ye...
Acha : enak aja. Ngatain gw kesambet.
Ozy : lah, terus lu kenapa.
Acha : liat aja ini rumah bernuansa pink – hijau. Perhatiin
deh.
Ozy : iya juga sih. Kayak rumah cewek donk ini.
Acha : udah turutin aja.
Tanpa terasa
malam pun telah tiba. Dan mereka pun bergegas ke kamar untuk pergi tidur.
Sebelum tidur mereka berganti baju dahulu. Acha ganti baju di kamar mandi yang
memang sudah ada di kamar tersebut.
Ozy : sekalian aja telanjang, cha.
Acha : sirik aja.
Ozy : gw bukannya sirik. Tapi baju kamu itu terlalu terbuka.
Acha : suka – suka gw donk.
Ozy : terserah aja lah. Di bilangin kok.
Malam ini
adalah malam yang berbeda bagi mereka. Malam ini adalah untuk pertama kalinya
mereka tinggal dalam satu rumah dan tidur dalam satu ranjang. Tapi malam ini
mereka tidur dengan nyenyak.
#Part Acha – Ozy Selesai
#Part 6 Special Zevana
- Alvin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar