Senin, 02 Januari 2012

Takdir Kehidupan Part 3#Special Sivia - Gabriel


Seminggu setelah perjodohan Ify dengan Debo. Kini tiba saatnya perjodohan Sivia dengan Gabriel. Dan mereka telah berkumpul di ruang tamu keluarga sivia. Kini disana sudah ada Sivia, Gabriel, dan orang tua mereka masing – masing.
Sivia : Ma, ada apaan sih. Kok kita di kumpuli di ruang tamu. Tumben – tumbenan banget.
Bu Winda : Ok, kita langsung saja ke pokok pembicaraan. Jadi begini, anak – anak. Kita sudah membuat kesepakatan waktu kalian masih bayi dan kesepakatan ini tidak dapat di ganggu gugat. Dan mau tidak mau kalian harus mau.
Gabriel : Emangnya kesepakatan apaan sih, Tante.
Bu Ucie : Jadi begini loh, sayang. Kita semua akan menjodohkan kalian berdua.
Gabriel & Sivia : APA??? Dijodohkan...
Sivia : Tapi kenapa, Tante harus sama Gabriel. Via kan udah punya Septian
Gabriel : Iya, Ma. Lagipula Iel juga udah punya Zahra. Kenapa harus sama Via sih...
Pa Kevin : Sivia, tadi apa kata mamamu. Kesepakatan ini tidak dapat di ganggu gugat dan mau tidak mau kalian harus mau.
Pa Dave : Kita suda sediakan kalian sebuah rumah mewah dan untuk mengakrabkan diri kalian harus tinggal berdua di rumah tersebut. Semua fasilitas sudah kita sediakan kecuali fasilitas pembantu. Jadi, kalian harus mengerjakan pekerjaan sehari – hari dengan kemampuan kalian sendiri tanpa adanya jasa orang lain.
Sivia : Tapi, Pa
Bu Winda : Tidak ada tapi – tapian...
Bu Ucie : Selain kalian akan tinggal dalam satu atap, kalian juga akan tinggal dalam satu kamar.
Sivia & Gabriel : APA??? Sekamar...
Sivia : Tapi, Ma....
Bu Winda : Tidak ada tapi – tapian
Pa Kevin : Mulai besok kalian akan pindah ke rumah itu. Dan hari ini kalian beres – beres . Dan tidak ada tapi – tapian.
Sivia & Gabriel : Iya Ma, Pa.

          Keesokan harinya, sepulang sekolah Sivia dan Gabriel langsung pergi ke rumah tersebut.
Sivia : Waw, Gede banget.
Gabriel : Biasa aja deh, Vi. Gak usah lebay gitu
Sivia : Suka – Suka gw. Mulut – mulut gw ini. apa urusannya ma lu.
Gabriel : Nyolot banget sih jadi orang.
Sivia : Bodo amat...
Gabriel : Vi, kemarin kata ortu kita. Kita di suruh tidur sekamar ya.
Sivia : Iye...
Gabriel : Tapi kan kita bukan mukhrim. Lagian kita juga kan belum nikah.
Sivia : Udah turutin aja. Lagian juga emangnya gw mau apa tidur sekamar ma lu...
Gabriel : Di tanya baik – baik juga malah nyolot...
Sivia : Suka – Suka gw donk...
Gabriel : Terserah lu aja, deh.
          Setelah itu mereka bergegas pergi ke kamar mereka yang berada di lantai 2. Di kamar tersebut semuanya serba pink – biru. Mulai dari tempat tidur yang berwarna pink dengan seprai yang berwarna biru. Dinding di cat dengan warna pink dengan wallpaper hewan – hewan yang bernuansa biru. Lemari pakaian yang serba pink –biru. Disana juga sudah disediakan pakaian – pakaian mereka masing – masing. Di dalam kamar tersebut juga sudah ada kamar mandi dengan nuansa pink – biru juga.
Gabriel : Ih, apa – apaan sih. Kok kamarnya di cat kayak gini.
Sivia : Kenapa sih emangnya??
Gabriel : Ini mah kayak kamar cewek
Sivia : Turutin aja. Lagian ini kan warna kesukaan kita, kan.
Gabriel : Tapi kenapa harus pink.
Sivia : Itu warna kesukaan gw, bego.
Gabriel : Heh, pinter – pinter kayak gini di bilang bego.
Sivia : Terserah gw. Udah ah, gw mau kebawah.
          Setelah itu, Sivia melihat – lihat rumah baru mereka. Sivia baru sadar kalau rumah mereka di cat serba pink – biru. Mulai dari dapur yang di cat serba pink – biru. Ruang tamu dan ruang keluarga yang di cat pink – biru. Meja makan yang memisahkan dapur dan ruang keluarga juga bernuansa pink – biru. Setiap kamar mandi juga di cat dengan warna pink – biru. Taman yang terletak di belakang juga dindingnya di cat dengan warna pink – biru. Semua kamarnya pun tak lepas dari nuansa pink – biru.
Gabriel : Kesambet apaan lu, Vi
Sivia : Semprul banget sih lu, yel
Gabriel : Lah??? Terus lu kenapa??
Sivia : Tuh liat aja rumah ini di cat serba pink – biru
Gabriel : Ih, ini mah kayak rumah cewek..
Sivia : Turutin aja apa susahnya sih..
          Tidak terasa malam pun tiba. Mereka cepat – cepat bergegas untuk tidur. Sebelum tidur mereka mengganti pakaian mereka. Sivia mengganti pakaiannya di kamar mandi yang memang sudah di sediakan di kamar itu.
Gabriel : Sekalian aja telanjang, Vi.
Sivia : Suka – suka gw donk.
Gabriel : Tapi Pakaian lu itu terlalu terbuka, Vi
Sivia : Terserah gw donk.
Gabriel : Ya udah deh terserah lu aja.
          Malam ini malam yang berbeda daripada malam – malam sebelumnya. Malam ini untuk pertama kalinya mereka tinggal dalam satu rumah dan tidur sekamar. Dengan kebiasaan Sivia yang selalu tidur dengan baju yang terbuka.

#Part Sivia – Gabriel Selesai

#Part 4 Special Shilla - Rio

Tidak ada komentar: